Nata De Lontar


DIVERSIFIKASI PRODUK OLAHAN NATA BERBAHAN BAKU NIRA LONTAR UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT DI DESA TIANYAR TIMUR, KECAMATAN KUBU, KABUPATEN KARANGASEM

Oleh .
I G. Giriyasa, I K. Arkama, I N. Supriadi, dan I W. Madiya
Universitas Pendidikan Ganesha

ABSTRAK

Desa Tianyar Timur, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem merupakan daerah terbesar persebaran pohon lontar di Bali. Dengan luas daerah 2.034.970 hektar, sekitar 65% luas daerah tersebut ditumbuhi oleh pohon lontar. akan tetapi pemanfaatan produk dari pohon lontar khususnya dari nira lontar masih belum optimal. Masyarakat setempat hanya memanfaatkan nira  lontar sebagai gula merah, dimana cara pengolahannya masih sangat sederhana. Selain itu karena alasan cara pengolahan gula merah yang rumit dan harga di pasaran tidak stabil, banyak masyarakat setempat yang memanfaatkan nira lontar sebagai minuman keras (tuak) dan arak. Tentunya hal ini memberikan dampak sosial yang negatif bagi masyarakat setempat selama ini. Padahal nira lontar selain dapat diolah menjadi produk-produk tersebut, nira lontar juga dapat diolah menjadi olahan berupa nata nira lontar sehingga memberikan manfaat lebih bagi masyarakat di Desa Tianyar Timur. Dari segi ekonomi pemanfaatan nira lontar menjadi nata sangat memberikan peluang usaha yang menjanjikan mengingat kebutuhan pasar akan produk ini cukup besar, dan harga dari produk ini juga cukup tinggi dan stabil bila dibandingkan dengan produk-produk olahan nira lontar selama ini. Dari segi sosial, tentunya melalui pemanfaatan nira lontar menjadi nata akan mengurangi tindak kriminalitas yang disebabkan dari pengolahan nira lontar menjadi minuman keras (tuak dan arak). Oleh karena itu, diperlukan solusi agar nira lontar tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk kepentingan masyarakat.
Salah satu alternatif yang dapat dilakukan adalah dengan mengolah nira lontar menjadi produk makanan olahan berupa nata de lontar. Namun pengolahan nira lontar menjadi nata de lontar belum diketahui oleh masyarakat bali, khususnya masyarakat Desa Tianyar Timur, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem. Sehingga dipandang perlu melakukan kegiatan pengenalan dan pelatihan pembuatan makanan olahan berbahan baku nira lontar bagi masyarakat Desa Tianyar Timur agar memberikan nilai tambah baik dari segi ekonomi maupun dari segi sosial masyarakat setempat.
Metode yang digunakan dalam Program Kreativitas Mahasiswa ini yaitu metode kerja kolaborasi antara mahasiswa, masyarakat Desa Tianyar Timur, dan pihak yang mendukung pelaksanaan program. Selain itu dalam melaksanakan PKM ini, penulis juga menggunakan metode observasi, wawancara, penyuluhan, pelatihan dan pemberian kuisioner.
Pelatihan dilaksanakan selama dua hari yang diikuti oleh 25 peserta yang terdiri dari masyarakat Desa Tianyar Timur. Pada hari pertama dilakukan pengenalan cara pembuatan produk serta tahapan pembuatannya sampai pada proses fermentasi. Untuk hari kedua pelatihan dilanjutkan dengan pemanenan produk dan pengemasan produk. Dalam dua hari ini akhirnya didapatkan produk olahan nata de lontar. Pada kegiatan ini, pelatihan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengenal teknik pengolahan nira lontar menjadi produk olahan berupa nata de lontar dan pengembangan potensi nira lontar di bali dan di Desa Tianyar Timur pada khususnya.
Tindak lanjut kegiatan ini berupa observasi, wawancara, pembuatan produk olahan nira lontar, dan angket wawanacara terkait dengan pelatihan yang telah dilakukan. Kegiatan ini dilakukan dengan tetap bekerja sama dengan masyarakat Desa Tianyar Timur. Berdasarkan kegiatan yang dilakukan diperoleh bahwa sangat diperlukan adanya pelatihan pembuatan makanan olahan untuk pengembangan potensi nira lontari dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat (pembukaan lapangan kerja baru) dan optimalisasi produk lokal sebagai solusi dalam mengurangi masalah sosial di Desa Tianyar Timur. Masyarakat setempat memberikan respon positif terhadap penyuluhan dan pelatihan teknik pengolahan nira lontar menjadi produk olahan berupa nira lontar. Respon positif ini terlihat dari keantusiasan peserta dalam mengikuti kegiatan dan hasil angket kuisioner.
Kata Kunci: Desa Tianyar Timur, Lontar, Pemanfaatan.

Komentar