PEGAGAN SEBAGAI BRAIN FOOD

PEMANFAATAN PEGAGAN (Centella asiatica) SEBAGAI BRAIN FOOD SUMBER NUTRISI OTAK BERKUALITAS

Oleh:
I Wayan Madiya
Jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas MIPA, Undiksha

Tulisan ini ingin menyumbangkan ide tentang ”Pemanfaatan Pegagan (Centella asiatica) Sebagai Brain Food Sumber Nutrisi Otak Berkualitas”. Sumbangan pemikiran tulisan ini adalah sebuah pendekatan baru dalam memanfaatkan sumber daya alam Indonesia khususnya pegagan (Centella Asiatica) sebagai bahan baku alternatif pengganti ginkgo biloba sebagai sumber nutrisi otak yang berperan dalam meningkatkan dan memperbaiki daya ingat. Daya ingat (memori) merupakan hal yang sangat vital dalam kehidupan manusia. Seiring dengan bertambahnya usia daya ingat menjadi menurun, sehingga diperlukan asupan nutrisi atau gizi pada otak agar tetap sehat. Selama ini, pegagan  kurang mendapat perhatiaan dari semua pihak, baik masyarakat sebagai penyedia bahan baku pegagan, industri sebagai produsen dan pemerintah sebagai pemegang kebijakan publik, fasilitator dan sebagai pengawas. Padahal tanaman ini keberadaannya cukup melimpah dan memiliki khasiat yang luar biasa bagi kepentingan manusia.
Pemikiran ini  didasari oleh empat faktor, antara lain: Pertama, tanaman pegagan (Centella asiatica) memiliki komponen aktif yang mampu meningkatkan daya ingat otak seperti pada ginkgo biloba berupa Zn, asam lemak omega-3, dan L-karnitin dan anti okasidan yang berfungsi untuk memacu (Iptek Mancanegara-Bidang Biologi, Pangan, dan Kesehatan "Brain Foods"; 2006); Kedua, produk berbahan baku ginkgo biloba bahan bakunya impor dari Cina sehingga harga jual produk sangat mahal; Ketiga, pegagan (Centella asiatica) tidak menimbulkan efek samping seperti halnya produk yang berbasis ginkgo biloba yaitu adanya ketergantungan pada produk tersebut; dan Keempat, tanaman ini masih liar dan jumlah sangat melimpah di Indonesia.
Tujuan dari penulisan ini adalah mendeskripsikan potensi pegagan sebagai bahan baku makanan suplemen otak di Indonesia, menyusun langkah-langkah strategis dalam upaya sosialisasi pegagan sebagai nutrisi otak pada masyarakat luas, dan mendeskripsikan mekanisme dan peran senyawa aktif pada pegagan dalam meningkatkan daya ingat otak. Dari tujuan penulisan tersebut diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat yaitu mendapat pengetahuan dan informasi tentang potensi tanaman pegagan, formulasi kimia produk makanan suplemen berbasis pegagan, dan terbuka peluang kerja bagi masyarakat setempat dalam penyediaan bahan baku pegagan.
Dalam tulisan ini, metode yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah melalui metode Telaah Pustaka (Literatur), Penelusuran Data dan Informasi Melalui Internet dan Observasi langsung ke lapangan. Kemudian data dan informasi yang ditampung dianalisis sesuai dengan materi yang dikaji. Sedangkan dalam penulisan karya tulis memerlukan beberapa tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap akhir.
Pegagan (Centella asiatica) merupakan tanaman liar yang banyak tumbuh di daerah perkebunan, tepi jalan, tepi sungai, pematang sawah dan lain-lain yang memiliki fungsi dan manfaat yang sangat banyak untuk kepentingan manusia  diantaranya berfungsi meningkatkan syaraf memori, meningkatkan daya ingat, mental dan stamina tubuh. (Harjanto, Indra ; 2004).
Ditinjau dari berbagai aspek baik fungsi maupun manfaatnya, tanaman pegagan sangat berpotensi sebagai bahan baku makanan suplemen otak di Indonesia. Beberapa komponen bioaktif yang terdapat di dalam bahan pangan, yang telah diketahui dapat mempengaruhi kerja otak antara lain adalah Zn, L-karnitin dan antioksidan. Langkah-langkah strategis yang dilakukan dalam upaya sosialisasi pegagan sebagai nutrisi otak pada masyarakat luas antara lain mengenalkan (mensosialisasikan) pegagan kepada masyarakat umum, pemakaian dalam kehidupan sehari-hari, pengembangan produk yang mengandung pegagan,  dan promosi serta pemasaran produk berbasis pegagan. Senyawa aktif pada pegagan seperti Zn, L-karnitin dan antioksidan berdasarkan beberapa hasil penelitian sangat berperan dalam memacu dan meningkatkan daya ingat otak.

Komentar