POTENSI DAUN BELUNTAS (Pluchea indica L.)

UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
POTENSI KOMBINASI  EKSTRAK DAN MINYAK ATSIRI DAUN BELUNTAS (Pluchea indica L.) SEBAGAI NATURAL PRESERVATIVE AGENT PADA MAKANAN DAN MINUMAN

Ni Luh Putu Suarsani dan I Wayan Madiya, S.Pd

PENDAHULUAN

Salah satu kemajuan yang memiliki dampak positif dan negatif adalah kemajuan dalam bidang industri makanan dan minuman instan (siap saji) baik dalam bentuk kalengan maupun dalam bentuk botolan atau juga sachet. Dalam makanan dan minuman, biasanya terdapat zat pengawet (preservatives). Pengawet (preservatives) dicampurkan dalam makanan dan minuman instan bertujuan agar bisa memperpanjang daya simpan makanan dan minuman, sehingga makanan dan minuman yang beredar di pasaran bisa bertahan hingga beberapa bulan, bahkan bisa mencapai satu tahun. Namun, ada satu alasan lagi mengapa para produsen makanan dan minuman mencampurkan bahan pengawet dalam produk mereka, yakni agar rasa makanan dan minuman itu menjadi lebih enak dan warnanya pun menjadi lebih menarik, sehingga konsumen merasa tertarik untuk membelinya.
Penelitian Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengatakan bahwa ternyata banyak produk makanan dan minuman di pasaran tidak menyebutkan atau memalsukan nama dari bahan pengawet yang tertera. Pada penelitiannya, BPOM menemukan beberapa zat pengawet kimia sintetik, diantaranya asam benzoat, kalsium benzoat, asam sorbat, kalium nitrit, serta bahan lainnya dalam produk makanan dan minuman. Bahan-bahan pengawet kimia sintetik tersebut disinyalir dapat berdampak negatif terhadap kesehatan manusia, karena dapat bersifat karsinogenik, yaitu memicu  terjadinya kanker.
Fakta yang terjadi di masyarakat adalah masyarakat masih lebih suka memilih makanan dan minuman siap saji yang mudah dan praktis daripada yang alami. Padahal di dalam makanan dan minuman tersebut jelas mengandung pengawet kimia sintetik yang dalam jangka waktu tertentu dapat menimbulkan efek negatif terhadap kesehatan. Pemilihan tersebut terjadi karena kebiasan masyarakat yang berubah menjadi modern, dimana perubahan gaya hidup serta kesibukkan masyarakat yang menuntut mereka harus serba cepat baik dalam hal pekerjaan dan makan sekalipun. Hal inilah yang menyebabkan masyarakat lebih memilih makanan cepat saji tanpa mengidahkan resiko yang ditimbulkan. Bergerak dari kenyataan ini para produsen makanan berpengawet sintetik menjamur sesuai peluang yang ada. Alhasil, kini semakin banyak beredar makanan maupun minuman yang memakai bahan pengawet sintetik.
Permasalahan mengenai bahan pengawet sintetik memang merupakan permasalahan yang relatif kompleks. Sampai saat ini masyarakat maupun pemerintah belum banyak melakukan inovasi baru guna mengatasi permasalahan tersebut, meskipun ada sebagian kecil dari masyarakat yang melakukan perbaikan melalui kembali menggalakkan hidup sehat yang alami dengan mengkonsumsi makanan dan minuman serta obat herbal dengan pengawet alami. Kegiatan-kegiatan tersebut pun masih kurang mendapatkan perhatian, sehingga terkesan mereka tidak ada karena kurangnya sosialisasi.
 Bertitik tolak pada permasalahan tadi, penulis mencoba memberikan allternatif penanganan masalah sebagai inovasi dalam pengawetan makanan dan minuman, yakni dengan menggunakan ektrak serta minyak atsiri dari daun beluntas (Pluchea indica L.). Daun beluntas merupakan tanaman herbal yang memiliki sifat sebagai antibakteri serta antioksidan yang mampu membunuh bakteri penyebab kebusukkan makanan. Dengan demikian, makanan akan mampu bertahan lebih lama dan memiliki keungulan yakni tidak menyebabkan efek negatif terhadap tubuh manusia serta mampu memberikan khasiat lain seperti untuk meningkatkan nafsu makan (stomakik), membantu pencernaan, peluruh keringat (diaforetik), pereda demam (antipiretik), penyegar, menghilangkan bau badan, bau mulut, ganguan pencernaan pada anak, TBC kelenjar (skyrofuloderma), nyeri pada rematik, nyeri tulang (asteodinia), sakit pinggang (lumbago), haid yang tidak teratur, dan keputihan (Pdpersi, 2001). Beberapa khasiat dari daun beluntas tersebut juga akan menambah keunggulan bahan pengawet ini, pengawet alami ini tidak hanya menghambat pembusukkan makanan akibat bakteri pembusuk makanan, tetapi juga dapat memberikan khasiat yang sangat baik bagi kesehatan.
Adapun alasan dipilihnya daun beluntas sebagai pengawet alami pada makanan dan minuman adalah daun beluntas merupakan salah satu bahan alami dari alam. Dengan demikian, bahan pengawet ini aman untuk dikonsumsi dan dapat diterima oleh tubuh manusia. Apalagi keberadaan tanaman beluntas yang melimpah di lingkungan masyarakat. Daun beluntas biasanya dimanfaatkan air rebusannya sebagai penghilang bau badan yang tidak sedap ataupun untuk manfaat lainnya. Meskipun ada sebagian dari masyarakat yang menggunakan beluntas sebagai obat alami, pemanfaatan tersebut masih kurang optimal. Sehingga perlu dioptimalkan pemanfaatannya, seperti menggunakan daun beluntas sebagai pengawet makanan dan minuman.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan tersebut dengan judul “Potensi Kombinasi  Ekstrak dan Minyak Atsiri Daun Beluntas (Pluchea indica L.) Sebagai Natural Preservative Agent Pada Makanan dan Minuman”. Pada tulisan ini akan dipaparkan dua pemanfatan daun beluntas yang berkaitan dengan proses pengawetan makanan dan minuman, yakni dalam bentuk ekstrak sebagai komponen antibakteri dan minyak atsiri sebagai zat antioksidan.

Komentar

andra mengatakan…
bagaimana prosedurnya hingga beluntas dapat digunakan? tahan berapa lama?