RANCANGAN PEMBELAJARAN IPA DI SMP MODEL TEMATIK TIPE CONNECT MODEL


1.      Judul Program :
Rancangan Pembelajaran Tematik dengan Tema “Pertumbuhan”.

2.      Ringkasan Teori Model Pembelajaran Tematik
Rancangan pembelajaran tematik dengan tema “Pertumbuhan” di SMP menggunakan tipe connected model (model terhubung). Hal ini dikarenakan pada mata pelajaran Fisika, Biologi, dan Kimia juga memiliki karakteristik tersendiri. Disamping itu dalam telaah Penulis terhadap penyebaran SK dan KD untuk setiap satuan semester, maka model connected ini lebih mudah diterapkan dan lebih banyak kemungkinan memadukannya dibandingkan model webbed yang dianjurkan oleh Puskur. Alasan tersebut juga didukung oleh Forgarty (1991: xv) yang menjelaskan bahwa “model focuses on making explicit connections with each subject area, connecting one topic to the next, connecting one concept to another, connecting a skill to relatied skill, connecting one day’s work to the next, or even one semester’s ideas to the next”. Pengertian tersebut menunjukkankan bahwa fokus model connected adalah pada keterkaitan dalam seluruh bidang, keterkaitan antar topik, keterkaitan antar konsep, keterkaitan antar keterampilan, mengaitkan tugas pada hari ini dengan selanjutnya dalam satu semester atau lebih. Dengan kata lain, pembelajaran terpadu tipe connected adalah pembelajaran yang dilakukan dengan mengaitkan satu pokok bahasan dengan pokok bahasan berikutnya, mengaitkan satu konsep dengan konsep lain, mengaitkan suatu keterampilan dengan keterampilan lain, dan juga mengaitkan pekerjaan hari itu dengan hari lain atau hari berikutnya dalam satu bidang studi (Hadisubroto dalam Trianto, 2009).
Pembelajaran tematik connected model memiliki beberapa keunggulan sebagai berikut.
1).    Dampak positif dari mengaitkan ide-ide dalam satu bidang studi adalah siswa memperoleh gambaran yang luas sebagaimana suatu bidang studi yang terfokus pada suatu aspek tertentu.
2).    Siswa dapat mengembangkan konsep-konsep kunci secara terus menerus, sehingga terjadilah proses internalisasi.
3).    Menghubungkan ide-ide dalam suatu bidang studi sangat memungkinkan bagi siswa untuk mengkaji, mengkonseptualisasi, memperbaiki, serta mengasimilasi ide-ide secara terus menerus sehingga memudahkan untuk terjadinya proses transfer ide-ide dalam memecahkan masalah (Forgarty dalam Trianto, 2009).
Di samping mempunyai kelebihan, connected model ini juga mempunyai kekurangan sebagai berikut.
1)      Masih kelihatan terpisahnya antar bidang studi,
2)      Tidak mendorong guru untuk bekerja secara tim, sehingga isi dari pelajaran tetap saja terfokus tanpa merentangkan konsep-konsep serta ide-ide antar bidang studi, dan
3)      Dalam memadukan ide-ide dalam satu bidang studi, maka usaha untuk mengembangkan keterhubungan antar bidang studi menjadi terabaikan.
Sintaks (pola urutan) dari model pembelajaran terpadu tipe connected (terhubung) menurut Puskur Balitbang Depdiknas (2006) sebagai berikut.
a.       Tahap Perencanaan
1). menentukan tujuan pembelajaran.
b.      Langkah-langkah yang ditempuh oleh guru:
1). menyampaikan konsep materi prasyarat yang harus dikuasai siswa.
2). menyampaikan konsep-konsep yang hendak dikuasai oleh siswa.
3). menyampaikan keterampilan proses yang dapat dikembangkan.
4). menyampaikan alat dan bahan yang akan digunakan/dibutuhkan.
5). menyampaikan pertanyaan kunci.
c.       Tahap Pelaksanaan, meliputi:
1). pengelolaan kelas; dengan membagi kelas ke dalam beberapa kelompok.
2). kegiatan proses.
3). kegiatan pencatatan data.
4). diskusi secara klasikal.
d.      Evaluasi, meliputi:
1).  evaluasi proses, berupa:
§  ketepatan hasil pengamatan.
§  ketepatan dalam penyusunan alat dan bahan.
§  ketepatan siswa saat menganalisis data.
2).  evaluasi produk:
§  penguasaan siswa terhadap konsep-konsep/materi sesuai dengan tujuan pembelajaran khusus yang telah ditetapkan.
3).  evaluasi psikomotor:
§  kemampuan penguasaan siswa terhadap penggunaan alat ukur.
Pembelajaran terpadu dengan tema pertumbuhan dapat ditinjau dari kajian fisika kimia, dan biologi, yang mana ketiga kajian tersebut masih dalam satu bidang studi yaitu IPA terpadu. Dari mata pelajaran fisika, aspek-aspek yang dikaji antara lain: faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada tumbuhan seperti cahaya, dan suhu. Dari cahaya, materi akan akan dijabarkan menjadi sifat-sifat cahaya, dispersi cahaya, pemantulan cahaya, dan pembiasan cahaya. Mata pelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran ini mengacu pada partikel-partikel materi (atom, molekul, dan ion). Dalam tema di atas tersaji pada faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan, khususnya nutrisi/makanan, air dan mineral. Air termasuk contoh dari molekul senyawa dengan rumus H2O, selanjutnya mineral merupakan contoh unsur-unsur, seperti kalsium (Ca), kalium (K), fosfor (P) dan lain-lain. Sedangkan dari mata pelajaran biologi, banyak aspek yang bisa dikembangkan, misalnya gen, hormon, kelembaban, dan cahaya matahari, khususnya untuk fotosintesis.   
Pola pengintegrasian tema “Pertumbuhan” pada ketiga mata pelajaran di atas (fisika, kimia, dan biologi) dapat digambarkan sebagai berikut.

KIMIA:
*    Mendefinisikan pengertian partikel materi (atom, molekul, dan ion).
*    Memberikan contoh atom, molekul, dan ion.
*    Peranan atom, molekul, dan ion dalam pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

BIOLOGI:
*  Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan.
*  Melakukan eksperimen tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan dan perkembangan, serta melaporkan hasilnya.

FISIKA:
*  Merancang dan melakukan percobaan untuk menunjukkan sifat-sifat cahaya dan pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

Gambar 1. Keterkaitan dalam pembelajaran IPA terpadu model connected.


3.      Isi Program Pembelajaran
RENCANA PEMBELAJARAN TEMATIK CONNECTED MODEL
a.      Identitas Program
Sekolah                : SMP
Tema                    : Pertumbuhan
Kelas/Program      : VIII
Semester               : Ganjil
Alokasi waktu      : 4 x 40 menit

b.      Tujuan Pembelajaran
Dari kegiatan pembelajaran ini, siswa diharapkan dapat:
a).    menyebutkan dan menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
b).    menyimpulkan perbedaan pertumbuhan pada makhluk hidup.
c).    membuat laporan hasil percobaan pertumbuhan pada macam-macam tumbuhan berdasarkan titik tumbuhnya.
d).   menjelaskan dengan simbol perbedaan antara molekul unsur dan molekul senyawa.
e).    menunjukkan beberapa contoh  molekul sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
f).     merancang dan melakukan percobaan untuk menunjukakan sifat-sifat perambatan  cahaya.
g).    menjelaskan hukum pemantulan yang diperoleh melalui percobaan.

c.       Ringkasan Materi Ajar:
1).    Materi Prasyarat
Biologi : ciri-ciri makhluk hidup, pertumbuhan dan perkembangan.
Kimia   : unsur, senyawa, lambang unsur, rumus dan senyawa.
Fisika   : pengertian cahaya

2).    Konsep Materi
Biologi: Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Faktor-faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan tumbuhan dibedakan menjadi dua, yaitu faktor internal dan eksternal.
a. Faktor internal
1.)    Gen
Ukuran, bentuk, dan kecepatan tumbuh dikendalikan oleh gen-gen yang terdapat di dalam kromosom. Gen-gen tersebut diariskan dari induk tumbuhan kepada keturunannya. Gen-gen tersebut akan mengatur pola dan kecepatan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
2.)    Hormon
Hormon merupakan senyawa organic yang mengatur pertumbuhan tumbuhan. Hormon juga dikenal sebagai zat tumbuh. Ada lima hormone tumbuhan, yaitu auksin, giberalin, sitokinin, asam absisat, dan etilen.
a)     Auksin terdapat di embrio biji, meristem apical, dan daun-daun muda. Berfungsi untuk merangsang pemanjangan batang; pertumbuhan, diferensiasi, dan percabangan akar; dominansi apical; dan merangsang pembentukan bunga dan buah. Auksin yang terdapat pada ujung batang (meristem apikal) dapat menghambat pertumbuhan tunas cabang. Keadaan ini disebut dominansi apikal. Karena itu, tumbuhan dapat tumbuh lurus dan tinggi.
b)     Giberelin terdapat pada meristem apikal akar, meristem apikal batang, dan daun. Giberelin berperan dalam mempercepat perkecambahan biji dan tunas; pemanjangan batang; pertumbuhan raksasa; terbentuknya buah yang besar dan tidak berbiji; dan merangsang perbungaan.
c)     Sitokinin dihasilkan pada bagian akar dan diangkut ke organ lainnya. Sitokinin berperan dalam pertumbuhan akar; merangsang pembelahan dan pertumbuhan sel; menghambat penuaan; menghambat dominasi apikal; dan mengatur pembentukan bunga dan buah.
d)    Asam absisat terdapat pada daun, batang, akar, dan buah. Asam absisat berperan dsalam menghambat pertumbuhan ketika keadaan lingkungan tidak memungkinkan (ancaman lingkungan) dan penutupan stomata selama kekurangan air.
e)     Etilen terdapat pada buah yang matang, batang, daun, dan bunga yang sudah tua. Etilen berperan dalam pematangan buah dan pengguguran daun dan bunga.

b. Faktor eksternal
1). Makanan/nutrisi
Nutrisi terdiri atas unsur-unsur atau senyawa-senyawa kimia sebagai sumber energi dan sumber materi untuk sintesis berbagai komponen sel yang diperlukan selama pertumbuhan. Nutrisi umumnya diambil dari dalam tanah dalam bentuk ion dan unsur, sebagian lagi diambil dari udara. Unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak disebut unsur makro (C, H, O, N, P, K, S, Ca, Fe, Mg). Adapun unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro (B, Mn, Mo, Zn, Cu, Cl). Jika salah satu kebutuhan unsur-unsur tersebut tidak terpenuhi, akan mengakibatkan kekurangan unsur yang disebut defisiensi.

2). Air
Air berperan di dalam melarutkan unsur hara dalam proses penyerapan. Air dibutuhkan tumbuhan sebagai pelarut bagi kebanyakan reaksi dalam tubuh tumbuhan dan sebagai medium reaksi enzimatis. Sebagai pelarut, air juga memengaruhi kadar enzim dan substrat sehingga secara tidak langsung memengaruhi laju metabolisme. Kekurangan air pada tanah menyebabkan terhambatnya proses osmosis. Proses osmosis akan terhenti atau berbalik arah yang berakibat keluarnya materi-materi dari protoplasma sel-sel tumbuhan, sehingga tanaman kering dan mati.

3). Kelembapan
Kelembapan menunjukkan kandungan air di tanah dan udara. Bila kelembapan rendah, transpirasi akan meningkat sehingga penyerapan air dan mineral semakin banyak. Keadaan ini dapat memacu laju pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Tanah dan udara yang lembap berpengaruh terhadap pertumbuhan. Pada keadaan lembap, banyak air yang diserap oleh tumbuhan dan sedikit penguapan yang terjadi sehingga mengakibatkan pertumbuhan menjadi cepat. Akibat pemanjangan sel-sel yang cepat, tumbuhan bertambah besar. Pada kondisi ini, faktor kehilangan air sangat kecil karena transpirasi yang kurang. Adapun untuk mengatasi kelebihan air, tumbuhan beradaptasi dengan memiliki permukaan helaian daun yang lebar.

4). Cahaya
Cahaya matahari sangat diperlukan dalam proses fotosintesis. Cahaya secara langsung berpengaruh terhadap pertumbuhan setiap tanaman. Pengaruh cahaya secara langsung dapat diamati dengan membandingkan tanaman yang tumbuh dalam keadaan gelap dan terang. Pada keadaan gelap, pertumbuhan tanaman mengalami etiolasi yang ditandai dengan pertumbuhan yang abnormal (lebih panjang), pucat, daun tidak berkembang, dan batang tidak kukuh. Sebaliknya, dalam keadaan terang tumbuhan lebih pendek, batang kukuh, daun berkembang sempurna dan berwarna hijau. Dalam fotosintesis, cahaya berpengaruh langsung terhadap ketersediaan makanan. Tumbuhan yang tidak terkena cahaya tidak dapat membentuk klorofil, sehingga daun menjadi pucat.
5). Suhu
Suhu berpengaruh terhadap fisiologi tumbuhan, antara lain memengaruhi kerja enzim. Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan menghambat proses pertumbuhan. Suhu yang paling baik untuk pertumbuhan disebut suhu optimum
(100–380C).


Kimia: Partikel-partikel materi (atom, molekul, dan ion).
Semua materi yang ada di sekeliling kita adalah partikel materi. Partikel materi adalah bagian terkecil dari materi yang masih mempunyai sifat sama dengan materi tersebut. Misalnya, partikel air adalah bagian terkecil dari air yang masih mempunyai sifat sama dengan air. Partikel ini berukuran sangat kecil, sehingga tidak memungkinkan bagi kita untuk melihatnya secara langsung. Partikel terkecil dari suatu materi dinamakan atom. Sebagai contoh, unsur besi tersusun dari atom besi. Unsur lain, misalnya kalium, juga tersusun dari atom kalium.
Molekul merupakan partikel terkecil dari suatu zat yang masih memiliki sifat-sifat zat tersebut. Molekul tersusun dari dua atom atau lebih. Molekul dapat tersusun dari atom-atom yang berbeda, tetapi dapat pula tersusun dari atom-atom yang sama. Molekul yang tersusun dari atom-atom yang berbeda dinamakan molekul senyawa, misalnya molekul air (H2O) dan molekul karbondioksida (CO2). Tiap satu molekul air tersusun dari satu atom oksigen dan dua atom hidrogen, setiap satu molekul karbondioksida mengandung satu atom karbon dan dua atom oksigen
Molekul yang tersusun dari atom yang sama dinamakan molekul unsur, misalnya hidrogen (H2), oksigen (O2), nitrogen (N2), dan klorin (Cl2). Tiap satu molekul oksigen tersusun dari dua atom oksigen.
Ion adalah suatu atom atau kumpulan atom yang bermuatan listrik. Ion dari atom terbentuk ketika suatu atom melepas atau menerima elektron. Jika atom menerima elektron, maka akan berubah menjadi ion negatif (anion). Sebaliknya jika atom melepaskan elektron, maka akan berubah menjadi ion positif (kation). Tabel 1  menyajikan contoh atom dan ion.
Tabel 1. Contoh ion
Nama Atom
Lambang Atom
Lambang Ion
Natrium
Na
Na+
Kalium
K
K+
Kalsium
Ca
Ca2+
Sulfur
S
S2-
Magnesium
Mg
Mg2+

Beberapa unsur atau ion yang ada di alam digunakan oleh tumbuhan sebagai nutrisi/makanan untuk menjaga kelangsungan hidupnya. Nutrisi umumnya diambil dari dalam tanah dalam bentuk ion dan unsur, sebagian lagi diambil dari udara. Unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak disebut unsur makro (C, H, O, N, P, K, S, Ca, Fe, Mg). Adapun unsur-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro (B, Mn, Mo, Zn, Cu, Cl).


Fisika: Cahaya (sifat-sifat cahaya dan pemantulan cahaya)
1. Sifat-sifat Cahaya
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm. Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat mata maupun yang tidak. Cahaya berasal dari sumber cahaya. Semua benda yang dapat memancarkan cahaya disebut sumber cahaya. Contoh sumber cahaya adalah matahari, lampu, senter, dan bintang.
Cahaya memiliki sifat-sifat sebagai berikut.
1).    Dapat dilihat oleh mata,
2).    Memiliki arah rambat yang tegak lurus dengan arah getar  (tranversal),
3).    Merambat menurut garis lurus,
4).    Memiliki energi,
5).    Dipancarkan dalam bentuk radiasi,
6).    Menembus benda bening, dan
7).    Dapat mengalami pemantulan, pembiasan, interferensi, difraksi (lenturan), dan polarisasi (menyerap sebagian arah getarnya).

2. Spektrum cahaya
Spektrum optik (cahaya atau spektrum terlihat atau spektrum tampak) adalah bagian dari spektrum elektromagnetik yang tampak oleh mata manusia. Radiasi elektromagnetik dalam rentang panjang gelombang ini disebut sebagai cahaya tampak atau cahaya saja. Tidak ada batasan yang tepat dari spektrum optik; mata normal manusia akan dapat menerima panjang gelombang dari 400 sampai 700 nm, meskipun beberapa orang dapat menerima panjang gelombang dari 380 sampai 780 nm. Mata yang telah beradaptasi dengan cahaya biasanya memiliki sensitivitas maksimum di sekitar 555 nm, di wilayah kuning dari spektrum optik.
Panjang gelombang yang kasat mata didefinisikan oleh jangkauan spektral jendela optik, wilayah spektrum elektromagnetik yang melewati atmosfer Bumi sebagian besar tanpa dikurangi (meskipun cahaya biru dipencarkan lebih banyak dari cahaya merah, salah satu alasan mengapai langit berwarna biru). Radiasi elektromagnetik di luar jangkauan panjang gelombang optik, atau jendela transmisi lainnya, hampir seluruhnya diserap oleh atmosfer. Ketika cahaya putih dipencarkan oleh sebuah prisma, maka sinar biasnya akan terurai menjadi warna-warna dalam spektrum optik yang dikenal dengan warna pelangi. Warna pelangi yang terbentuk membentuk deretan warna kontinyu. Hasil pengamatan menunjukan ada tujuh warna cahaya yang diuraikan, yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Penguraian warna putih menjadi warna-warna cahaya pembentuknya disebut dispersi cahaya.
Meskipun spektrum optik adalah spektrum yang kontinu sehingga tidak ada batas yang jelas antara satu warna dengan warna lainnya, data berikut memberikan batas kira-kira untuk warna-warna spektrum :
ungu              : 380–450 nm
biru                : 450–495 nm
hijau              : 495–570 nm
kuning           : 570–590 nm
jingga            : 590–620 nm
merah            : 620–750 nm
3. Pemantulan cahaya
Ada dua butir hukum pemantulan cahaya yang dikemukakan oleh Snellius, yaitu:
1). Sinar datang, garis normal, dan sinar pantul terletak pada satu bidang dan berpotongan di satu titik pada bidang itu.
2). Sudut antara sinar pantul dan garis normal (sudut pantul = r) sama dengan sudut antara sinar datang dan garis normal (sudut datang = i), yang mana i = r. Garis normal adalah garis yang tegak lurus bidang datar.

4. Proses penglihatan benda oleh mata
Benda dapat terlihat oleh mata karena ada cahaya dari benda atau yang dipantulkan benda itu yang sampai ke mata. Benda-benda yang dapat memancarkan cahaya sendiri disebut sumber cahaya, dan benda yang tidak memiliki cahaya sendiri disebut benda gelap. Sebagai contoh, matahari, lampu pijar, senter, dan api adalah sumber cahaya, sedangkan bulan, manusia, dan benda-benda lain adalah benda gelap. Benda gelap dibedakan atas tiga jenis, yaitu:
1). benda taktembus cahaya, yakni benda gelap yang sama sekali tidak meneruskan cahaya yang diterimanya.
2). benda tembus cahaya, yakni benda gelap yang meneruskan sebagian cahaya yang diterimanya, dan
3). benda bening, yakni benda gelap yang meneruskan hampir semua cahaya yang diterimanya. 
 Keterampilan proses sains yang dikembangkan dalam pembelajaran IPA terpadu model connected disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Keterampilan proses sains
Keterampilan Proses Sains
Dasar:
Terintegrasi
§ Mengamati
§ Mengklasifikasi
§ Mangukur
§ Memprediksi
§ Menyimpulkan (inference)
§ Mengkomunikasikan


§ Mengidentifikasi Variabel.
§ Mendefinisikan Variabel Secara Operasional.
§ Menjelaskan Hubungan antar Variabel.
§ Merumuskan Hipotesis.
§ Merancang Penyelidikan.
§ Menganalisis Penyelidikan.
§ Melakukan Eksperimen
§ Mengumpulkan dan Memproses Data.
§ Mengkonstruksi Tabel dari Data.
§ Mengkonstruksi Grafik.
§ Menyimpulkan dan presentasi.
d.      Model/Metode Pembelajaran
Model                   : Tematik (terpadu)
Metode                 : Eksperimen, penugasan dan diskusi

e.       Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan/Tatap Muka I (2x40 menit)
1.      Kegiatan Awal (15 menit)
Penyampaian Tujuan, dan Motivasi Siswa
§  Guru menginformasikan kepada siswa bahwa pembelajaran pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup mengambil tema pertumbuhan.
§  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan indikator hasil belajar.
§  Guru menyampaikan materi prasyarat yang harus dikuasai oleh siswa.
§  Mengacu pada tema yang diusung, guru menyampaikan pertanyaan kunci (apersepsi /motivasi):
1). Apa saja ciri-ciri makhluk hidup?
2). Nutrisi apa yang dibutuhkan oleh tumbuhan agar terjaga kelangsungan hidupnya?
3). Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan?
§  Guru mendiskusikan rubrik asesmen yang akan digunakan dalam menilai kegiatan hasil karya siswa.

2.      Kegiatan Inti (60 menit)
Tahapan/Sintaks Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Menyajikan informasi

15 menit
Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar

5 menit
Membimbing kelompok bekerja dan belajar

35 menit
Evaluasi

5 menit

3.      Kegiatan Penutup (5 menit)
§  Guru menyampaikan rencana kegiatan pada pertemuan berikutnya (tatap muka II), yang meliputi presentasi makalah dan pendistribusian LKS. Untuk itu, diinformasikan kepada siswa agar dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik dengan mempersiapkan sumber belajar dan sarana pendukung lainnya.
§   
Pertemuan/Tatap Muka II (2x40 menit)
1        Kegiatan Awal (5 menit)
Penyampaian Tujuan, dan Motivasi Siswa
§  Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan memberikan komentar terhadap pembelajaran sebelumnya, serta permasalahan dalam menghubungkan konsep yang satu dengan konsep lain terkait tema pertumbuhan.
§  Guru memberikan arahan terhadap strategi pembelajaran sehingga pembelajaran efektif, efisien, dan bermakna.
§  Guru mendiskusikan rubrik asesmen yang akan digunakan dalam menilai kegiatan presentasi hasil karya siswa.
§  Setiap kelompok mengumpulkan satu laporan kepada guru.

2        Kegiatan Inti (70 menit)
Tahapan/Sintaks Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Menyajikan informasi
§ 


5 menit
Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar
§
5 menit
Membimbing kelompok bekerja dan belajar

40 menit
Evaluasi

20 menit

3.      Kegiatan Penutup (5 menit)
§  Guru menyampaikan rencana kegiatan pada pertemuan berikut, siswa diminta agar mempersiapkan diri dengan baik untuk mengikuti pembelajaran selanjutnya.
§  Siswa dan guru bersama-sama menyampaikan salam penutup untuk mengakhiri proses pembelajaran.

f.       Asesmen dan Penilaian Hasil Belajar
Penilaian Hasil Belajar
a.    Aspek yang dinilai:
1. kognitif, dengan memberikan tugas dan LKS. Penilaian kognitif juga menggunakan rubrik kognitif.
2. afektif, penilaian ini dilakukan dengan lembar pengamatan individu, yang dilakukan oleh guru dengan mengadakan penilaian baik melalui komentar atau bentuk pengamatan. Penilaian ini juga menggunakan rubrik penilaian afektif.
b.    Jenis tagihan
Post test (tes tertulis)
a.    Bentuk instrument  (terlampir)
Tes essay                                                   

Alat dan Media
LCD, Laptop, whiteboard, spidol, LKS, alat dan bahan yang tercantum dalam LKS.


Sumber Belajar
Krisno, A.M, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam: SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Depdiknas.
Tim Abdi Guru. 2006. IPA Terpadu untuk SMP Kelas VIII Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.

g.      Lampiran
Post test, Lembar Kerja Siswa, Silabus Tematik, dan Rubrik Penilaian (Asesmen kinerja)


Mengetahui                                                                 Singaraja, ..... ......................  2010 
Kepala SMP .....................                                          Guru Pengajar,



........................................                                            I Wayan Madiya, S.Pd





Komentar