PEMBELAJARAN TEMATIK



diposkan oleh Madiya pada hari senin, 8 Nopember 2010
Mengenai pembelajaran tematik, saya akan menceritakan pengalaman dan pengamatan saya tentang apa itu pembelajaran tematik dan bagaimana praktek dilapangan (di SD) sesuai fakta dan kenyataan sekarang ini. Pengalaman ini saya dapatkan karena adanya tugas mata kuliah Pembelajaran bahasa dan sastra kelas rendah atau biasa disebut PBSI. Tugasnya ialah mengobservasi bagaimanakah pembelajaran Tematik yang dilakukan pada sekolah dasar. Dalam kerangka dasar dan struktur kurikulum yang dikeluarkan Badan Standar Nasional Pendidikan, dijelaskan bahwa untuk kelas I, II, dan III SD pembelajaran dilaksanakan melalui pendekatan tematik. Dari kelas 1 sampai kelas 3, Saya mendapatkan tugas untuk mengobservasi kelas 2 SD. Saya bersama 4 orang teman saya melakukan observasi di SD didaerah ngalian, Semarang. Dan kesimpulan dari observasi saya ketika mengamati Guru kelas 2 mengajar, Guru tidak menggunakan pembelajaran tematik.
Setelah melakukan observasi, diadakan diskusi kelas, dimana tiap mahasiswanya melakukan observasi di SD yang berbeda-beda. Hasilnya???sangat mengecewakan,,,Sekolah dasar di KOTA dan di DESA ternyata sama saja, Para guru tidak menggunakan pembelajaran tematik!. Para guru masih saja menggunakan buku paket sebagai acuan utama, ini sangat kontras dengan pembelajaran tematik itu sendiri. Muncul pertanyaan,,,mengapa para Guru tidak menggunakan pembelajaran tematik???Apakah para Guru sekarang ini yang umumnya sudah berumur, sudah malaz untuk belajar menerapkan pembelajaran tematik??? Dibawah ini Saya akan memberi sedikit pemahaman dan pengetahuan tentang apa itu pembelajaran tematik.

A.Apa pengertian dari Pembelajaran Tematik?
Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu. Dalam pembahasannya tema itu ditinjau dari berbagai mata pelajaran. Sebagai contoh, tema “Air” dapat ditinjau dari mata pelajaran fisika,biologi, kimia, dan matematika. Lebih luas lagi, tema itu dapat ditinjau dari bidang studi lain, seperti IPS, bahasa, dan seni. Pembelajaran tematik menyediakan keluasan dan kedalaman implementasi kurikulum, menawarkan kesempatan yang sangat banyak pada siswa untuk memunculkan dinamika dalam pendidikan. Unit yang tematik adalah epitome dari seluruh bahasa pembelajaran yang memfasilitasi siswa untuk secara produktif menjawab pertanyaan yang dimunculkan sendiri dan memuaskan rasa ingin tahu dengan penghayatan secara alamiah tentang dunia di sekitar mereka.

Keuntungan pembelajaran tematik bagi guru antara lain adalah sebagai berikut.
1.      Tersedia waktu lebih banyak untuk pembelajaran. Materi pelajaran tidak dibatasi oleh jam pelajaran, melainkan dapat dilanjutkan sepanjang hari, mencakup berbagai mata pelajaran.
2.      Hubungan antar mata pelajaran dan topik dapat diajarkan secara logis dan alami.
3.      Dapat ditunjukkan bahwa belajar merupakan kegiatan yang kontinyu, tidak terbatas pada buku paket, jam pelajaran, atau bahkan empat dinding kelas. Guru dapat membantu siswa memperluas kesempatan belajar ke berbgai aspek kehidupan.
4.      Guru bebas membantu siswa melihat masalah, situasi, atau topik dari berbagai sudut pandang.
5.      Pengembangan masyarakat belajar terfasilitasi. Penekanan pada kompetisi bisa dikurangi dan diganti dengan kerja sama dan kolaborasi.

Keuntungan pembelajaran tematik bagi siswa antara lain adalah sebagai berikut.
  1. Bisa lebih memfokuskan diri pada proses belajar, daripada hasil belajar.
  2. Menghilangkan batas semu antar bagian-bagian kurikulum dan menyediakan pendekatan proses belajar yang integratif.
  3. Menyediakan kurikulum yang berpusat pada siswa yang dikaitkan dengan minat, kebutuhan, dan kecerdasan; mereka didorong untuk membuat keputusan sendiri dan bertanggung jawab pada keberhasilan belajar.
  4. Merangsang penemuan dan penyelidikan mandiri di dalam dan di luar kelas.
  5. Membantu siswa membangun hubungan antara konsep dan ide, sehingga meningkatkan apresiasi dan pemahaman.

B.Bagaimana cara merancang pembelajaran Tematik?
Pembelajaran tematik memerlukan perencanaan dan pengorganisasian agar dapat berhasil dengan baik. Ada lima hal yang perlu diperhatikan dalam merancang pembelajaran tematik, yaitu (1) memilih tema, (2) mengorganisir tema, (3) mengumpulkan bahan dan sumber, (4) merancang kegiatan dan proyek, dan (5) mengimplementasikan satuan pelajaran.

1. Memilih Tema
Topik untuk pembelajaran tematik dapat berasal dari beberapa sumber. Inilah beberapa di antaranya:
a.    Topik-topik dalam kurikulum
b.    Isu-isu
c.    Masalah-masalah
d.   Event-event khusus
e.    Minat siswa
f.     Literatur

2. Mengorganisasikan Tema
Pengorganisasian tema dilakukan dengan menggunakan jaringan topik, seperti contoh berikut ini:
http://1.bp.blogspot.com/_jFn8RAoHNmY/S2aAEdyPuNI/AAAAAAAAAEs/8nP2UcsTEbc/s320/skema_permana.jpg

3. Mengumpulkan Bahan dan Sumber
Pembelajaran tematik berbeda dengan pembelajaran berdasarkan buku paket tidak hanya dalam mendesain, melainkan juga berbagai bahan yang digunakan. Inilah beberapa sumber:
  1. Sumber-sumber yang tercetak
  2. Sumber-sumber visual
  3. Sumber-sumber literatur
  4. Artifac

4. Mendesain Kegiatan dan Proyek
Inilah beberapa saran:
  1. Integrasikan bahasa – membaca, menulis, berbicara, dan mendengar.
  2. Hendaknya bersifat holistik.
  3. Tekankan pada pada pendekatan “hands-on, minds-on”.
  4. Sifatnya lintas kurikulum.
5. Mengimplementasikan Pembelajaran Tematik
Beberapa kemungkinan implementasi:
  1. Lakukan pembelajaran tematik sepanjang hari, untuk beberapa hari.
  2. Lakukan pembelajaran tematik selama setengah hari untuk beberapa hari.
  3. Gunakan pembelajaran tematik untuk satu atau dua mata pelajaran.
  4. Gunakan pembelajaran tematik untuk beberapa mata pelajaran.
  5. Gunakan pembelajaran tematik untuk kegiatan lanjutan.

Komentar