ALAT PERAGA PAPAN NAMA BUAH LOKAL BERBHASA INGRIS

PENGEMBANGAN ALAT PERAGA PAPAN NAMA DAN BUAH-BUAH LOKAL BALI UNTUK MENUNJANG PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS.
By: I Wayan Madiya

B. LATAR BELAKANG MASALAH
Belajar bahasa asing (Bahasa Inggris) adalah satu cara untuk memacu ketrampilan berfikir. Berbagai studi menunjukkan bahwa anak-anak yang menerima pengajaran dalam bahasa asing(Inggris) cenderung lebih baik dalam memecahkan masalah yang rumit, dan lebih sensitive(peka) terhadap keragaman budaya (Rose, Colin. Accelerated Learning). Namun seringkali siswa menemui kesulitan untuk dapat menguasai suatu materi pembelajaran dalam bahasa Inggris. Sehingga memerlukan pemodelan untuk mempermudah siswa dalam mempelajarinya.
Literasi (keberwacanaan) bahasa Ingg
ris susah. Semua kata-kata diperkenalkan dalam bentuk tulisan ataupun gambar yang kurang menarik minat siswa untuk menambah perbendaharaan kata. Kemampuan literasi bahasa Inggris yang terbatas pada diri siswa menyebabkan nilai bahasa Inggris yang diperoleh siswa sangat rendah.
Salah satu materi pembelajaran dalam bahasa Inggris adalah vocabulary atau perbendaharaan kata yang sering diperkenalkan di tingkat dasar. Yaitu mengenal kata-kata dalam bahasa Inggris khususnya nama-nama benda yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Contoh kasus kesulitan siswa dalam menambah perbendaharaan kata dalam bahasa Inggris khususnya mempelajari nama buah-buahan, adalah di SD Negeri 2 Paksebali, Klungkung. Guru pengajar menyebutkan sebanyak 60% siswa mengalami kesulitan dalam menghafal nama buah-buahan. Karena selama ini cara siswa dalam belajar nama buah-buahan pada tahun pertama dilakukan dengan menghafal. Hal ini mengakibatkan prosentase perbendaharan kata (nama buah-buahan) sangat kecil dalam ingatan siswa. Mereka hanya mengingat saat mereka membaca, tetapi akan segera dilupakan. Sehingga sebagian besar siswa mengeluhkan bahwa bahasa Inggris merupakan mata pelajaran yang sulit.
Bukti ini diperkuat dari ketuntasan siswa dalam belajar vocabulary (nama buah-buahan). Sebanyak 25% siswa belum tuntas dalam belajar, dalam artian nilai yang diperoleh saat ujian masih dibawah standar yang ditetapkan (sumber: data statistik SD Negeri 2 Paksebali).
Kasus seperti ini tidak hanya terjadi di SD Negeri 2 Paksebali tetapi juga di seluruh sekolah yang ada di kabupaten Klungkung. Kesulitan ini harus segera dipecahkan. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan menggunakan model pengembangan alat peraga penunjang pembelajaran bahasa Inggris tentang materi vocabulary (perbendaharaan kata). Siswa-siswi SD yang mengalami kesulitan dalam belajar nama buah-buahan merupakan pangsa pasar dari kegiatan kewirausahaan ini. Rata-rata 45% siswa di Kabupaten Klungkung mengalami kesulitan mempelajari nama buah-buahan dan jumlah inilah yang menjadi sasaran utama produk ini. Dengan demikian, peluang pemasaran produk ini sangat besar tidak hanya sekolah-sekolah di Kabupaten Klungkung, tetapi juga dipasarkan di seluruh Bali.

C. PERUMUSAN MASALAH
Masalah pokok yang menjadi focus program ini adalah pengembangan alat peraga berupa permainan tebak-tebakan nama buah-buahan local Bali sekaligus ditranslit ke dalam Bahasa Inggris yang disajikan dalam bentuk papan nama buah-buahan local Bali sekaligus terjemahannya dalam Bahasa Inggris.

Komentar

Teacher Creative Corner mengatakan…
Saya guru SD di SDN 1 Seraya Barat, silahkan sharing di Blog saya. p