POTENSI DAUN BELUNTAS

RINGKASAN
Potensi Kombinasi Ekstrak dan Minyak Atsiri Daun Beluntas (Pluchea indica L.) Sebagai Natural Preservative Agent Pada Makanan dan Minuman

Ni Luh Putu Suarsani, I Wayan Madiya
Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA, Universitas Pendidikan Ganesha

Tulisan ini ingin menyumbangkan ide tentang “Potensi Kombinasi Ekstrak dan Minyak Atsiri Daun Beluntas (Pluchea indica L.) Sebagai Natural Preservative Agent Pada Makanan dan Minuman. Adapun latar belakang penulisan ini adalah maraknya penggunaan zat pengawet (preservatives) sintetik dalam makanan dan minuman
yang kurang aman untuk dikonsumsi, terutama dalam makanan dan minuman instan (siap saji). Penelitian Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukkan bahwa banyak produk makanan dan minuman tidak menyebutkan atau memalsukan nama dari bahan pengawet yang tertera. Penelitian BPOM menemukan beberapa zat pengawet kimia sintetik, yakni asam benzoat, kalsium benzoat, asam sorbat, kalium nitrit, serta bahan lainnya dalam produk makanan dan minuman yang disinyalir dapat berdampak negatif terhadap kesehatan, karena bersifat karsinogenik (memicu terjadinya kanker).
Sebagai alternatif solusi penanganan masalah, maka penulis mencoba memberikan gagasan untuk menggunakan kombinasi ekstrak dan minyak atsiri daun beluntas (Pluchea indica L.) sebagai pengawet alami (natural preservative agent). Dipilihnya ekstrak dan minyak atsiri daun beluntas, karena memiliki kandungan antibakteri dan antioksidan yang dapat bekerja ganda dalam menghambat dan membunuh bakteri penyebab keracunan dan kebusukkan makanan. Bahan pengawet ini bersumber dari bahan alami, sehingga aman dan dapat diterima oleh tubuh, disamping memiliki khasiat lain, seperti dapat meningkatkan nafsu makan (stomakik), mengatasi TBC kelenjar (skyrofuloderma), nyeri tulang (asteodinia), keputihan, dan sebagainya. (Pdpersi, 2001). Keberadaan tanaman beluntas di lingkungan masyarakat pun cukup melimpah, sehingga berpotensi untuk dikembangkan sebagai pengawet makanan dan minuman yang sekaligus memiliki keunggulan.
Ekstrak dan minyak atsiri daun beluntas dapat diperoleh dengan ekstraksi daun beluntas yang kering. Ekstraksi ini dilakukan menggunakan pelarut heksan. Selanjutnya, residu yang dihasilkan diekstrak kembali dengan pelarut etanol untuk mendapatkan ekstrak polar defatted dengan metode refluk.
Guna merealisasikan gagasan ini, maka perlu dilakukan kerjasama dengan BPOM dan target sasaran lainnya serta mensosialisasikan kepada produsen dan masyarakat (penyedia bahan baku). Badan POM juga berperan sebagai pengawas.
Adapun tujuan dari tulisan ini, yakni (1) untuk mengetahui kandungan kimia yang dimiliki oleh daun beluntas sebagai pengawet makanan dan minuman; (2) untuk mengetahui langkah-langkah yang dilakukan untuk mendapatkan ekstrak dan minyak atsiri daun beluntas (3) untuk mengetahui teknik implementasi dari gagasan yang diajukan. Tulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada penulis, produsen, masyarakat, pemerintah, dan bangsa Indonesia pada umumnya, sebagai acuan dalam memajukkan kualitas industri makanan dan minuman negeri.

Komentar