KEMANGI (Ocimum sanctum L.)

KEMANGI (Ocimum sanctum L.)

By: I Wayan Madiya

Tidak kurang dari 3.200 jenis tanaman dari suku paci-pacian merupakan tanaman pangan dan penghasil bahan pewangi. Kebanyakan dari tanaman tersebut berbentuk terna, tetapi ada pula yang berbentuk perdu. Ciri umum dari tanaman dari suku paci-pacian yakni memiliki batang segi empat dan letak daunnya berhadap-hadapan. Bunganya memiliki mahkota yang berbibir bawah lebar.
Salah satu dari ribuan jenis tanaman tersebut adalah Kemangi (Ocimum sanctum L.). Tanaman kemangi di Indonesia lebih dikenal sebagai tanaman sayur karena sering
dijumpai sebagai pelengkap dalam lalapan. Kemangi memiliki hubungan kekerabatan yang dekat dengan selasih (Ocimum basilicum L.). Kedua tanaman ini memiliki ciri bau yang khas karena mengandung minyak atsiri.

Taksonomi Kemangi (Ocimum Sanctum L.)
Tanaman kemangi menurut ilmu biologi memiliki sistematika klasifikasi sebagai berikut.
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Lamiales
Famili : Labiatae (Lamiaceae)
Genus : Ocimum
Spesies : Ocimum sanctum L. (Ocimum tenuiflorum)
Ada berbagai jenis kemangi. Genus Ocimum diperkirakan memiliki 50 – 150 spesies/kultivar dan agaknya cukup kesulitan untuk membedakan masing-masing jenisnya karena tanaman dalam genus ini sangat mudah untuk disilangkan dan adanya kendala dalam memunculkan perbedaan penampakan di antara spesies-spesiesnya.
Tanaman kemangi juga dikenal dengan sebutan yang berbeda di berbagai daereh. Nama asingnya dikenal dengan sebutan Holy Basil. Kemangi juga dikenal sebagai kecarum atau carum (Bali), tulsi (India) balakama (Menado), klampes atau lampes (Sunda), kemangen (Jawa), kemanghi, ko-roko (Madura), lufe-lufe (Ternate), dan kemangi utan (Melayu).


Asal, Habitat, dan Persebaran Kemangi (Ocimum Sanctum L.)
Berbagai varietas kemangi telah banyak dikenal di dunia dan biasanya diseleksi didasarkan pada aroma dan warna tanaman. Tanaman ini diketahui berasal dari daerah tropis Asia dan kepulauan di daerah Pasifik. Pertaman kali ditemukan dan diolah di India. Kini, tanaman ini tersebar luas di Asia, Afrika, Amerika Tengah dan Selatan. Secara komersial banyak dibudidayakan di Eropa bagian Selatan, Mesir, Maroko, Indonesia, dan Kalifornia.
Di Indonesia, tanaman kemangi banyak ditemukan di daerah Sumatera, Jawa, dan Maluku. Namun, banyak dibudidayakan di daerah Jawa Barat untuk dicari kandungan minyak atsirinya.
Kemangi adalah tumbuh-tumbuhan yang hidup secara liar dan berbau harum. Tanaman ini tumbuh dengan baik dari dataran rendah sampai dataran tinggi. Kemangi sangat sensitif terhadap iklim dingin, dapat berkembang dengan sangat baik jika mendapat sinar matahari yang melimpah dan membutuhkan iklim yang panas dan kering. Sedangkan, untuk perbanyakan tanaman kemangi, dapat diperbanyak dengan biji.

Morfologi Kemangi (Ocimum Sanctum L.)
Kemangi merupakan tanaman terna yang tegak, tinggi tanaman antara 0,3–0,6 m. Sistem perakaran pada kemangi adalah akar tunggang dan warna akarnya putih kotor. Batang kemangi berkayu, segiempat, beralur, dan bercabang. Batang muda berwarna hijau dan setelah tua berwarna kecoklatan. Batang kemangi memiliki bulu hijau halus.
Daunnya tunggal, berwarna hijau, dan memiliki pertulangan menyirip. Letak daun berhadapan; tangkai daun berwarna hijau dan panjangnya antara 0,5–2 cm. Helaian daun berbentuk bulat telur, ujungnya meruncing dan pangkalnya tumpul, serta tampak menggelombang. Pada sebelah menyebelah ibu tulang daun terdapat 3–6 tulang cabang. Tepi daun sedikit bergerigi dan terdapat bintik-bintik serupa kelenjar.
Bunga semu berwarna putih dan terdiri dari 1–6 karangan bunga. Bunga ini berkumpul menjadi tandan; terletak di bagian ujung batang, cabang, atau ranting tanaman; panjang karangan bunga mencapai 25 cm dengan 20 kelopak bunga.
Daun pelindung elips atau bulat telur, panjang antara 0,5–1 cm. Kelopak bunga hijau, berambut, di sebelah dalam lebih rapat dan bergerigi tidak beraturan. Daun mahkota berwarna putih, berbibir dua. Bibir atas bertaju empat sedangkan bibir bawah utuh. Tangkai kepala putik ungu, sedangkan tangkai kepala sari dan tepung sari berwarna putih. Tangkai dan kelopak buah letaknya tegak, melekat pada sumbu dari karangan bunga. Biji buah kemangi kecil, keras berwarna kehitaman. Secara keseluruhan tandan bunga dan buah, tampak hijau keputihan dan tidak mencolok.

Anatomi Kemangi (Ocimum Sanctum L.)
Pada penampang melintang melalui tulang daun tampak epidermis atas terdiri dari satu lapis sel kecil, bentuk empat persegi panjang, warna jernih, dinding tipis, kutikula tipis dan licin. Pada pengamatan tangensial bentuk poligonal, berdinding lurus atau agak berkelok-kelok. Epidermis bawah terdiri dari satu lapis sel kecil bentuk empat persegi panjang, warna jernih, dinding tipis, kutikula tipis dan licin. Rambut penutup, bengkok, terdiri dari 2 sel sampai 6 sel. Rambut kelenjar, pendek, terdiri dari 1 sel tangkai dan 2-4 sel kepala, bentuk bundar, tipe lamiaceae. Jaringan palisade terdiri dari selapis sel bentuk silindrik panjang dan berisi banyak butir klorofil. Jaringan bunga karang, dinding poligonal, dinding sampai lurus atau agak berkelok tipis, mengandung butir klorofil. Berkas pembuluh tipe kolateral terdapat jaringan penguat yaitu kolenkim. Stomata memiliki tipe diastik pada epidermis atas dan bawah.
Kemangi memiliki serbuk yang berwarna coklat. Fragmen pengenal adalah fragmen rambut penutup, fragmen epidermis atas dan bawah, rambut kelenjar, fragmen parenkim, fragmen berkas pembuluh dan stomata.
Batang kemangi termasuk dalam batang dikotil dan memiliki terdapat lapisan-lapisan dari luar ke dalam, yaitu epidermis, korteks, endodermis, dan stele/silinder pusat. Lapisan epidermis terdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar sel. Pada batang yang mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan epidermis digantikan oleh lapisan gabus yang dibentuk dari kambium gabus.
Lapisan korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis sel, yang dekat dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke dalam tersusun atas jaringan parenkim. Endodermis batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas selapis sel, merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan stele. Lapisan stele merupakan lapisan terdalam dari batang. Lapis terluar dari stele disebut perisikel atau perikambium. Ikatan pembuluh pada stele disebut tipe kolateral yang artinya xilem dan floem. Letak saling bersisian, xilem di sebelah dalam dan floem sebelah luar. Antara xilem dan floem terdapat kambium intravasikuler, pada perkembangan selanjutnya jaringan parenkim yang terdapat di antara berkas pembuluh angkut juga berubah menjadi kambium, yang disebut kambium intervasikuler. Keduanya dapat mengadakan pertumbuhan sekunder yang mengakibatkan bertambah besarnya diameter batang.
Akar kemangi berasal dari akar lemabaga (radix). Akar ini terus tumbuh sehingga membentuk akar tunggang. Pada akar muda bila dilakukan potongan melintang akan terlihat bagian-bagian dari luar ke dalam, yaitu epidermis, korteks, endodermis, dan stele. Pada lapis epidermis, susunan sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah dilewati air. Bulu akar merupakan modifikasi dari sel epidermis akar, bertugas menyerap air dan garam-garam mineral terlarut, bulu akar memperluas permukaan akar. Lapisan korteks letaknya langsung di bawah epidermis, sel-selnya tidak tersusun rapat sehingga banyak memiliki ruang antar sel. Sebagian besar dibangun oleh jaringan parenkim. Sedangkan endodermis merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat. Sel-sel endodermis dapat mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya dan membentuk seperti titik-titik, dinamakan titik Caspary.

Fisiologi Kemangi (Ocimum Sanctum L.)
Tanaman kemangi termasuk dalam tanaman C3 , karena prouk fiksasi karbon organik pertama aalah senyawa berkarbon-tiga, 3-fosfogliserat. Tanaman ini memproduksi sedikit makanan apabila stomatanya tertutup pada hari yang panas dan kering. Tingkat CO2 yang menurun dalam daun akan mengurangi bahan ke siklus kelvin. Yang membuat keadaan memburuk, rubisko dapat menerima O2 sebagai pengganti CO2 karena konsentrasi O2 melebihi konsentrasi CO2 dalam ruang udara di dalam daun, rubisko menambahkan O2 pada siklus kelvin dan bukanya CO2. Produknya terurai dan satu potong, senyawa berkarbon dua, dikirim keluar dari kloroplas. Mitokondria dan peroksisom kemudian memecah molekul berkarbon dua menjadi CO2. Proses ini disebut fotorespirasi karena proses ini terjadi dalam cahaya dan mengkonsumsi O2 (respirasi). Akan tetapi, tidak seperti respirasi seluler, fotorespirasi tidak menghasilkan ATP. Dan tidak seperti fotosintesis, fotorespirasi tidak mennghasilkan makanan. Sebenarnya fotorespirasi menurunkan keluaran fotosintesis dengan menyedot bahan organik dari siklus kelvin.

Kandungan Kemangi (Ocimum Sanctum L.)
Kandungan bahan aktif dan rendemen minyak dalam genus Ocimum berbeda antara satu spesies dengan spesies lainnya. Rendemen minyak dalam spesies Ocimum sanctum berkisar antara 0,08 – 0,38% dengan bahan aktif utama eugenol (1-hidroksi-2-metoksi-4-allilbenzena) sekitar 64%. Selain itu, kemangi mengandung berbagai jenis senyawa kimia lain yang tentunya dapat menjelaskan manfaat yang diberikan. Misalnya, kandungan sineol sebanyak 21,44% dan timol (9,67%). Dalam kemangi juga bisa diperoleh metil eugenol sebagai akibat biosintesis eugenol lebih lanjut dengan bantuan enzim tertentu. Senyawa-senyawa lain yang banyak ditemukan dalam minyak atsiri ini antara lain 1,8-sineol, trans-beta-osimen, kamfor, linalool, metil kavikol, geraniol, sitral eugenol, metil sinamat,esdragiol, beta-bisabolen, beta-kariopilen. Persentase senyawa-senyawa ini dalam kemangi tidak terlalu banyak.

Komentar