POTENSI DAUN PUTRI MALU (Mimosa pudica L.)

RINGKASAN

Potensi Senyawa Toksik Ekstrak Daun Putri Malu (Mimosa Pudica L.) sebagai Larvasida Alami terhadap Larva Nyamuk Aedes aegypti Instar IV

I Putu Tedy Indrayana, I Wayan Madiya, Ni Luh Putu Suarsani
Fakultas MIPA, Universitas Pendidikan Ganesha

Saat ini infeksi virus dengue oleh nyamuk Aedes aegypti terus mengalami peningkatan prevalensi. Oleh karena itu telah dilakukan berbagai upaya untuk menanggulangi penyakit ini, seperti mengendalikan laju pertumbuhan vektor penyakit DBD (nyamuk Aedes aegypti). Upaya pengendalian tersebut meliputi pengendalian fisik, pengendalian hayati, pengendalian kimiawi, pengendalian genetik
maupun pengendalian terpadu. Pengendalian nyamuk Aedes aegypti yang masih populer dilakukan adalah pengendalian secara kimiawi. Penggunaan insektisida sintetik secara berulang-ulang dapat menimbulkan masalah baru, seperti dapat meninggalkan residu yang mencemari lingkungan. Di sisi lain, telah munculnya resistensi larva dan nyamuk Aedes aegypti terhadap insektisida sintetis seperti temefos dan malathion.
Sehubungan dengan itu, para ahli telah mengajukan alternatif dalam pengendalian nyamuk Aedes aegypti secara alami, yakni menggunakan insektisida nabati, seperti ekstrak daun pandan wangi, daun teklan, daun jambu biji, biji nimba, dan ekstrak buah cabe rawit. Hasil penelitian menyatakan secara umum daun maupun buah tanaman tersebut mengandung senyawa alkaloid, saponin, flavonoid, tanin, triterpenoid, dan polifenol. Keenam senyawa inilah yang berfungsi sebagai zat toksik terhadap tubuh larva. Beranjak dari hasil penelitian tersebut, maka daun putri malu (Mimosa pudica L.) juga kiranya dapat berpotensi sebagai insektisida alami. Ini dikarenakan pada daun putri malu terdapat keenam senyawa toksik tersebut, akan tetapi belum ada yang memanfaatkannya sebagai larvasida.
Hal yang perlu dikaji adalah senyawa apa saja yang terdapat pada daun putri malu dan bagaimana reaksinya terhadap larva nyamuk Aedes aegypti instar IV. Atas dasar itu maka penulisan ini bertujuan untuk mengetahui senyawa yang terdapat pada ekstrak daun putri malu dan reaksinya terhadap larva nyamuk Aedes aegypti instar IV. Berdasarkan hasil analisis data pustaka menunjukkan bahwa ekstrak daun putri malu mengandung enam senyawa toksik yang dapat menghambat sistem metabolisme dan persarafan larva, sehingga menyebabkan terjadinya paralisis pada tubuh larva.
Sebagai upaya untuk mengimplementasikan kajian ini, telah dirancang suatu penelitian guna meyakinkan kembali keberadaan senyawa-senyawa toksik tersebut. Adapun dalam penelitian tersebut, melibatkan Dinas Kesehatan Daerah, Laboran dan para dosen pembimbing penelitian kimia Universitas Pendidikan Ganesha, mahasiswa peneliti jurusan kimia, dan masyarakat di lingkungan Kabupaten Buleleng. Langkah-langkah yang ditempuh untuk mencapai target sasaran yakni dengan membentuk net working dan support events. Dari kegiatan ini nantinya diharapkan hasil penelitian yang diperoleh cukup signifikan. Tindak lanjut dari kegiatan ini yaitu dengan mengadakan sosialisasi ke masyarakat tentang penggunaan larvasida ekstrak daun putri malu. Oleh karena itu, sangat diharapkan kepada pihak pemerintah melalui Dinas Kesehatan Daerah maupun Kabupaten untuk turut mendukung program ini, dengan tujuan dapat meminimalisir terjadinya gejala demam berdarah yang berkesinambungan.

Komentar