MENTHA PIPERITA L. (PEPERMINT)

MENTHA PIPERITA L. (PEPERMINT)
By: I Wayan Madiya

I. TAKSONOMI
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Famili : Solanales
Ordo : Labialae
Genus : Mentha
Spesies : Mentha piperita L.
Nama Lokal : Menta
Sinonim : Mentha viridiaquatica Shulz.; M, palutris Rail.
Peppermint (Mentha x piperita) juga dikenal sebagai Mentha Balsamea Wild termasuk ke dalam hibrida mint dan merupakan hasil persilangan antara mint jenis Water Mint (Mentha Aquatica) dengan Spermint (Mentha Spicata). Peppermint pertama kali diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus dari spesimen yang telah dikumpulkan di Inggris, pepermint dianggap sebagai spesies, tetapi sekarang secara universal pepermint telah disepakati sebagai hibrid. Tanaman herba Mentha Piperita (Menthae Piperitae Herba Efi) ini termasuk ke dalam familia Labiateae, banyak tumbuh di Amerika,
Eropa dan dibudidayakan dibeberapa daerah di Asia. Yang dimaksud dengan herba Mentha Piperita yaitu daun dan pucuk berbunga dari tanaman tersebut, yang harus dikumpulkan atau dipetik dengan baik, tidak bercampur dengan Herba Salvia Glutinosa, Stachya Betonica, atau Mentha Crispa, yang berpenampilan relatif mirip. Herba Mentha Piperita yang bercirikan memilki aroma khas aromatik, rasanya pedas tetapi menyejukkan.
II. SEJARAH DAN PENGEMBANGAN MENTHA PIPERITA
Tanaman mentha (Mentha piperita) berasal dari daerah subtropik, sekitar Mediterania (Laut Tengah). Mentha dapat tumbuh di daerah lembab dan hutan-hutan pada ketinggian 150 m sampai 900 m dpl. Mentha piperita (Pepermint) merupakan salah satu contoh jenis tumbuhan herbal aromatik yang memiliki berbagai kegunaan. Jenis mentha ini yang berpeluang untuk dikembangkan di Indonesia adalah sebagian dari jenis Mentha piperita yang tidak memerlukan panjang hari tertentu untuk berbunga. Mentha piperita varietas Javanica merupakan varietas asli Indonesia, pertumbuhannya tegak dan rimbun, tetapi kandungan minyak dan mentholnya sangat rendah dan tidak komersial. Mentha piperita mampu beradaptasi di dataran rendah dengan pertumbuhan tegak dan dapat berbunga. Mentha piperita varietas Javanica banyak terdapat di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Menurut sejarah, penyebaran mentha untuk daerah sekitar Asia diduga berasal dari Eropa, yang pada mulanya tanaman ini disebarluaskan oleh orang Spanyol di daerah Semenanjung Malaya dan Singapura. Sementara itu Mentha piperita varietas Javanica, banyak tersebar di Srilangka, Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa, Sulawesi, Filipina dan Maluku. Di India mentha banyak ditanam hingga ketinggian 1.219 m dpl dengan suhu optimum 20-30Âșc. Selain itu, mentha banyak ditanam di Jepang, Brazilia, Cina dan Argentina. Pada tahun 1950 tanaman ini telah banyak dibudidayakan di California, Washington, Oregon, Michigan, Ohio serta negara-negara lainnya yang menghasilkan minyak atsiri seperti Romania, Inggris, Perancis, Maroko, Rusia, Argentina dan Bulgaria. Jenis mentha yang berpeluang untuk dikembangkan di Indonesia adalah sebagian dari jenis Mentha piperita yang tidak memerlukan panjang hari (12 jam) untuk berbunga. M. arvensis varietas Javanica merupakan jenis asli Indonesia, pertumbuhannya tegak dan rimbun, tetapi kandungan minyaknya sangat rendah dan tidak komersial. Mentha piperita asal Jepang, Taiwan dan Jombang mampu beradaptasi di dataran rendah dengan pertumbuhan tegak dan dapat berbunga. Mentha piperita dan Mentha Arvensis pernah dibudidayakan di Jawa Barat, terutama di Kabupaten Sukabumi, Cianjur, Bandung dan Garut, sedangkan Mentha piperita dibudidayakan di Jawa Timur, di kabupaten Jombang dan Tulungagung. Tanaman Mentha belum banyak dikenal orang. Padahal permen rasa mint, sirup, pasta gigi, minyak angin, dan antiseptic pembersih mulut yang sering kita pakai adalah produk yang menggunakan bahan baku mentha. Kebutuhan minyak mentha Indonesia cukup banyak yaitu sekitar 300 ton per tahun dan saat ini masih diimpor. Mengingat potensi ekonomi dan daya dukung sumberdaya yang tersedia maka sudah saatnya kita mengembangkan mentha baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun ekspor.
III. MORFOLOGI
Akarnya berbentuk tunggang dan berwarna putih, selain itu juga akarnya menyebar di permukaan tanah. Batang batangnya lunak, bercabang, halus, dan berwarna ungu. Tinggi batangnya berkisar antara 30-70 cm, namun jarang yang berukuran panjang 100 cm. Batang peppermint jika kita potong melintang akan terlihat bujursangkar. Daunnya daun tunggal, bangun bulat telur memanjang sampai memanjang bangun lanset, bersilang berhadapan, sisi atas dan sisi bawah berwarna hijau tua, sisi bawah berambut terutama ibu tulangnya dan bertulang daun menyirip, memiliki panjang berkisar 4-9cm dan lebarnya 1,5-4cm. Daun dengan pembuluh yang kemerah-merahan. Ujung runcing, pangkalnya tumpul, dan tepi daun kasar bergigi. Bunganya majemuk, berupa tandan yang terdiri dari karangan-karangan semu bertangkai pendek hingga seluruhnya menyerupai bentuk bulir, pangkal kelopak gundul, bertulang 10, benangsari 4, bakal buah 4, mahkota berwarna ungu terbelah 4 tidak beraturan ,kelopak bangun buluh, bergigi 5 tajam dan berambut, putik dengan bakal buah beruang dan kepala putik berbagi 5. Buahnya termasuk ke dalam jenis buah buni, kecil, berbentuk bulat telur, halus, berwarna coklat tua.

Komentar